
Indonesia mempunyai kemampuan tenaga baru terbarukan( EBT) yang lumayan besar. Dosen Fakultas Teknologi Maju serta Multidisiplin Universitas Airlangga( FTMM), Prisma Megantoro ST Meng mengatakan kalau kemampuan EBT di Indonesia telah melampaui 443 GW. Dia berkata terdapat 5 kemampuan tenaga yang sangat terkenal di Indonesia ialah tenaga tenaga surya, tenaga air, tenaga angin ataupun tenaga bayu, tenaga limbah biomassa, serta pula kemampuan pembangkit mikrohidro.
“ Kemampuan tenaga dari surya itu yang sangat besar di Indonesia, nyaris 50 persen dari seluruh jumlah tenaga baru terbarukan, ini dapat jadi sebab keadaan geografis Indonesia yang dekat dengan garis khatulistiwa,” tutur Prisma Megantoro ST MEng dalam Seminar Nasional FTMM UNAIR berjudul Renewable Energy integration: Policy, Technology, and Stability Challenge Sabtu( 27/ 8/ 2022).
Tenaga Surya
Berikutnya, Prisma menarangkan metode menggunakan tenaga surya di Indonesia. Ia menyebut, terdapat 2 metode ialah pemanfaatan dari sisi sinar serta pemanfaatan dari sisi panas. Dalam pemanfaatan tenaga panas memakai teknologi concentrated solar power plant sebaliknya tenaga sinar mengenakan teknologi photovoltaic power plant.
“ Photovoltaic power plant yang terkenal di Indonesia terdiri dari bermacam komponen semacam panel surya, terdapat kotak koneksi, terdapat charge controller, inverter, tidak hanya listriknya disalurkan pula ditaruh dalam baterai bank, serta setelah itu jaringan distribusi,” jelasnya.
Tenaga Mikrohidro serta Tenaga Air
Kemampuan mikrohidro yang berasal dari sumber air pegunungan pula mempunyai kemampuan besar di Indonesia. Prisma berkata pemanfaatan tenaga ini dapat memakai sistem pembangkit listrik tenaga mini( PLTM) serta pembangkit listrik tenaga mikrohidro( PLTMH).
“ Sistemnya air dari pegunungan masuk ke sand trap, headrace, kemudian masuk ke penstock yang di dalamnya terdapat turbin angin serta generator. Air yang mengalir memutar turbin kemudian memutar generator serta menciptakan listrik,” jelasnya.
Tidak hanya mempunyai kemampuan tenaga mikrohidro, Prisma pula berkata kalau Indonesia pula kaya hendak tenaga air. Yang umumnya, lanjutnya, memakai sistem pembangkit listrik tenaga air( PLTA).
Tenaga Angin
Prisma menuturkan, kemampuan tenaga angin sangat besar terdapat di Nusa tenggara Timur( NTT). Pemanfaatan tenaga angin dapat memakai sistem pembangkit listrik tenaga bayu( PLTB) yang ada 2 tipe turbin ialah horizontal axis serta vertical axis.
“ Sistem dari PLTB ialah turbin angin diputar oleh angin yang setelah itu menciptakan listrik serta terdapat transformer yang menaikkan tegangan, kemudian listriknya ditransmisikan ke pelanggan,” jelasnya.
Tenaga Biomassa
Kemampuan biomassa di Indonesia berasal dari bermacam limbah tumbuhan perkebunan serta pertanian. Prisma menyebut, limbah tersebut meliputi coklat, kopi, padi, kelapa sawit, serta akasia. Pemanfaatan tenaga biomassa memakai sistem pembangkit listrik tenaga biomassa( PLTBm).
“ Kotoran dari ternak ataupun dari tumbuhan ditaruh serta difermentasikan yang hasilnya merupakan gas bertekanan. Bisa digunakan buat memutar turbin yang terhubung dengan generator kemudian menciptakan energi. Tidak hanya itu, gas pula bermanfaat buat kebutuhan rumah tangga,” jelasnya.(*)