Tidur merupakan salah satu aktivitas yang diperlukan oleh setiap orang karena berguna untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya setelah digunakan untuk bekerja seharian. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas tidur, diantaranya (Rizki Jian Utami, 2021).
Faktor Lingkungan
Lingkungan adalah faktor penting seperti ukuran dan kepadatan kamar, tingkat pencahayaan terlalu terang, serta kebisingan dapat mempengaruhi kualitas tidur. Lingkungan dengan kondisi ventilasi yang baik, posisi tidur nyaman, dan lingkungan dengan suasana tenang akan meningkatkan kualitas tidur.
Faktor Stress Psikologi
Tingkat stress yang dialami seseorang juga berhubungan dengan kualitas tidur. Ketika seseorang memiliki masalah psikologis dan mengalami kecemasan atau stress, cenderung akan terganggu kualitas tidurnya. Semakin tinggi tingkat stress yang dialami seseorang maka akan semakin besar risiko terjadi gangguan pada kualitas tidurnya.
Faktor Gizi
Kesehatan seseorang dipengaruhi oleh status gizinya. Baik kekurangan gizi maupun kelebihan gizi pada usia dewasa dapat memperburuk kondisi fungsional dan kesehatan fisik. Kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak, makanan siap saji dan makanan tidak sehat secara berlebihan dapat mempengaruhi tidur karena menyebabkan gangguan pencernaan, perut mulas dan tenggorokan panas sehingga akan mudah terbangun di malam hari atau kesulitan dalam memulai tidur kembali.
Faktor Gaya Hidup
Gaya hidup yang dijalani pada siang hari juga dapat mempengaruhi masalah tidur di malam hari. Memilki gaya hidup yang tidak sehat seperti mengonsumsi minuman beralkohol, minuman tinggi kafein, merokok dan kurang berolahraga juga dapat menyebabkan kualitas tidur yang buruk.
Faktor Olahraga / Aktifitas Fisik
Aktivitas fisik memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan seseorang. Jika seseorang terlalu lama berbaring di tempat tidur pada siang hari, hal ini dapat mengakibatkan episode bangun pendek di malam hari dan terjadi penurunan kualitas tidur.
Sehubungan dengan faktor yang mempengaruhi kualitas tidur diatas Mahasiswa Fakultas Vokasi program studi Otomasi Sistem Instrumentasi (OSI) telah merancang alat inovatif bernama GL-Tech (Gas Sensing dan Lavender Technology) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas tidur. Alat ini dirancang oleh empat mahasiswa, yaitu Rayhan Bagir Daysani, Pratama Bagus Baharsyah, Nur Dewi Ratna Swari, dan Mariatul Qibtiyah, melalui proposal Program Kreativitas Mahasiswa – Karya Cipta (PKM – KC) yang mendapatkan pendanaan dari Kemenristekdikti pada tahun 2016.
GL-Tech menggunakan teknik penguapan dan ekstrak lavender. Alat ini bekerja dengan dua cara, yakni menggunakan blower untuk menghilangkan karbondioksida dan menggantinya dengan oksigen, serta memberikan ekstrak lavender kepada pengguna untuk menciptakan rasa tenang. Komponen utama yang digunakan dalam GL-Tech meliputi alat pengendali mikro, dinamo, alat sensor karbondioksida, dan beberapa piranti lainnya. Keuntungan dari GL-Tech termasuk penggunaan energi listrik yang hemat dan kehadiran aroma wangi lavender yang dapat memberikan ketenangan serta berfungsi sebagai pengusir nyamuk.