FTMM NEWS – Saat ini kehidupan manusia selalu berkaitan dengan teknologi. Manusia mendapatkan banyak keuntungan dengan adanya teknologi. Salah satunya adalah teknologi nanopartikel. Teknologi saat ini menggunakan chipset atau perangkat perangkat berukuran kecil. Semakin kecil ukurannya maka teknologi tersebut semakin maju dan memiliki kapabiltas yang tinggi. Nanopartikel adalah teknologi yang menjadi temuan paling baru dalam perkembangan era globalisasi ini.

Secara terminologi, nanopartikel adalah suatu struktur yang memiliki dimensi pada angka 1-100 nm. Nanomaterial sudah melewati tahap identifikasi dalam waktu tidak kurang dari satu dekade dengan cara multidisiplin dan dengan cara interdisiplin melalui beberapa rangkaian pendekatan secara nanoteknologi (Chow,et.al, 1996).

Nanomaterial ini biasanya terdiri atas basis yang mencakup ikatan lemah dan sistem organik (nanosupramolecular materials). Teknologi ini dirancang melalui pendekatan crystal engineering (nanoteknologi) dimana ikatan lemah dan komplementaritasnya, rekognisi molekul, self-assembly, preorganisasi serta replikasi mandiri memiliki keikutsertaan dan berperan sangat penting.

Titanium Oksida Sebagai Sel Surya

Titanium oksida (TiO2) merupakan tabir surya atau pelindung sinar matahari. Selain itu, fungsi TiO2 adalah sebagai sel surya karena dapat menyerap energi foton pada matahari. Sel surya TiO2 tergolong ke sel surya generasi ketiga dan juga sel surya yang memiliki kandungan berupa photoelectron.

Susunan sel surya ini kerap kali memanfaatkan fungsi dari TCO seperti ITO (indium tin oxide) atau FTO (florine-doped Tin Oxide). Sel surya atau sel photovoltaic (PV) merupakan piranti berupa semikonduktor yang tersusun atas suatu ukuran berupa luas permukaan diode p-n junction, Pada saat itu, matahari dapat mnenghasilkan energi listrik yang bermanfaat. Efek photovoltaic (PV) merupakan hasil dari proses pengubahan dari suatu energi. Sel surya dalam bentuk modul atau panel surya dapat digunakan untuk penggunaan yang bertempat di atap rumah bahkan pada daerah terpencil yang belum ada jaringan listrik dari PLN. 

Dalam teknologi saat ini, laptop membutuhkan energi berupa daya yang berasal dari baterai laptop tersebut. Namun, jika baterai laptop mengalami kerusakan, maka baterai tersebut otomatis akan tidak berguna dan butuh untuk dibuang. Hal ini membuat banyak baterai yang akhirnya terbuang secara percuma, karena sebagian dari baterai sekali pakai memiliki sifat yang basa. Namun, membuang miliaran baterai di tempat pembuangan sampah membawa dampak buruk yang jauh lebih besar pada ekosistem. Pembuangan baterai bekas pakai dapat mempengaruhi toksisitas laut, air tawar, dan darat (Xará, Almeida, dan Costa 2015).

Sistem sel surya dapat menghasilkan potensi untuk membuka aplikasi baru untuk perangkat portabel. Hal ini memiliki implikasi yang signifikan bagi masyarakat. Kemudian pada perkembangannya, perangkat laptop akan dikembangkan dengan metode ini untuk melestarikan lingkungan serta menjaga lingkungan yang ada di dalamnya. Hal ini membuktikan jika kandungan kandungan tersebut di masa depan bisa menjadi suatu aspek yang memiliki nilai jual mahal.

Penulis: Sekar Rahima Sahwahita

Editor: Pahlevi; Rizky Astari Rahmania

Sumber: https://www.optika.id/teknologi/teknologi-nanopartikel-titanium-oksida-sebagai-sel-surya-yang-dapat-digunakan-pada-laptop

source
https://unair.ac.id

By sintek