FTMM NEWS – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Komunitas (BBK) 2 tahun 2023 yang diikuti mahasiswa  Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga di Desa Badean Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember, juga diisi dengan pengukuran potensi sumber energi terbarukan, energi matahari.

Prisma Megantoro, S.T., M.Eng Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) mengatakan, lokasi pengambilan data berada pada koordinat S08°08.701’E113°35.723’. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 15 Juli 2023. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar potensi energi surya di lokasi. Sehingga, hasil analisis dari kegiatan ini dapat berguna untuk mengembangkan dan memanfaatkan sumber energi energi terbarukan.

“Sumber energi terbarukan dapat berfungsi sebagai sumber energi listrik alternatif yang dapat bermanfaat untuk berbagai macam keperluan masyarakat yang membutuhkan suplai listrik. Biasanya, di daerah seperti Desa Badean, akses energi listrik selain tergunakan untuk rumah tangga, fasilitas umum, juga berfungsi untuk penerangan jalan,” jelas Prisma.

Prisma melanjutkan, kepala desa setempat juga berencana mengembangkan potensi wisata, pemanfaatan sumber energi terbarukan, khususnya energi surya akan sangat mendukung.

Gambar 1. Proses pengambilan data intensitas matahari di Desa Badean

Gambar 1 menunjukkan proses pengambilan data oleh mahasiswa menggunakan perangkat solar power meter (SPM) Lutron SPM-1116SD. Mahasiswa melakukan pengambilan data mulai dari matahari terbit pukul 05.00 sampai dengan matahari terbenam pukul 19.00. Interval pengambilan data adalah setiap 30 menit. Perubahan intensitas cahaya matahari yang terpengaruhi oleh tutupan awan dan cuaca dapat terdeteksi oleh perangkat SPM.

Hasil Pengambilan Data

Gambar 2. Grafik siklus harian matahari pada tanggal 15 Juli 2023 di Desa Badean

Pada Gambar 2 terlihat bahwa intensitas matahari berada pada puncaknya pada sekitar pukul 11.00 dengan perolehan nilai 1231 W/m2. Intensitas cahaya matahari mulai naik pada sekitar pukul 10.30 dengan nilai yang hampir mencapai 60 % dari nilai puncaknya. Sedangkan intensitas matahari mulai turun pada sekitar pukul 15.00, terlihat dari nilai penurunan 60 % dari nilai puncak. Dari data tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa peak sun hours (PSH) di lokasi Desa Badean adalah sekitar 4.5 jam. Hal ini sejalan dengan data rerata PSH di wilayah Indonesia yaitu 4-5 jam. PSH adalah jam optimal matahari, pada jam ini intensitas cahaya matahari berada pada puncaknya dan menghasilkan energi terbesarnya pada hari tersebut.

Berdasarkan pengamatan langsung di lapangan, pada tanggal 15 Juli 2023 memang terjadi perubahan awan yang fluktuatif. Cuaca cerah berawan pada sekitar pagi hari menandai hal ini, lalu terjadi mendung setelah pukul 12.00. Kemudian cerah dan mendung kembali sampai matahari terbenam.

Namun dengan fluktuasi cuaca akibat musim tersebut, potensi energi surya di lokasi Desa Badean cukup tinggi dengan puncak intensitas cahaya matahari yang lebih dari 1000 W/m2. Energi matahari yang diterima pada hari tersebut adalah 7.465 kWh. Dengan potensi energi tersebut dapat dibangun sarana pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk memenuhi kebutuhan listrik, penerangan jalan, maupun pemompaan air tanah.

Penulis: Prisma Megantoro, Andri Hariyanto

Editor: Rizky Astari Rahmania

source
https://unair.ac.id

By sintek