FTMM NEWS – Pada hari ketiga program student outbound mobility ke Universiti Malaya, Kamis (27/07), para mahasiswa peserta program mendapatkan kuliah tentang drone dari Dr. Asmiza Abdul Sani, salah satu dosen Fakultas Sains Komputer dan Teknologi Informasi Universiti Malaya, yang memang pakar di bidang ini.

Kegiatan yang berlangsung selama 3 jam ini terdiri dari pengenalan dasar mengenai software Phyton yang penggunaanaya untuk mengoperasikan dronenya. Dr. Asmiza lalu menunjukkan penggunaan software tersebut untuk menerbangkan dan memberikan perintah bermacam gerakan. Kemudian, 5 kelompok mahasiswa mendapat kesempatan langsung untuk mengaplikasikan informasi menggunakan komputer yang terdapat di meja mereka masing-masing. Para mahasiwa bersemangat untuk memastikan bahwa petunjuk yang mereka berikan di Phyton benar sehingga drone  bisa terbang ke berbagai arah bahkan jungkir balik.

Menurut Dr. Asmiza, kelas ini biasanya terbagi dalam satu semester, tapi untuk program ini beliau berusaha memampatkannya menjadi 3 jam. Secara umum beliau berkata bahwa para mahasiswa ini dapat mengikuti dengan baik, sangat antusias, dan semangat sehingga kegiatan berlangsung dengan meriah.

Selanjutnya, kegiatan kedua di hari itu adalah kunjungan ke Fakultas Teknik. Peserta mendapat sambutan hangat oleh Deputy Dean of Students Affairs, Dr. Mohd Usman Mohd Junaidi, yang berasal dari Dept of Chemical Engineering. Dua pengajar dari Dept of Electrical Engineering kemudian memberikan kuliah singkat, yaitu Dr. Hazlee Azil Illias dan Dr. Aniz Salwa Mohd Khairuddin. Secara terpisah mereka memaparkan tentang peran Artificial Intelligence in Engineering, karena sebagian besar bidang telah memanfaatkan AI.

Truss Bridge Activity

Setelah rehat singkat, para mahasiswa terbagi menjadi 6 kelompok untuk kemudian melakukan kegiatan Truss Bridge. Empat pengajar dari Dept of Mechanical Engineering dan satu mahasiswa master mengawal kegiatan ini dan berlangsung seru. Acara bermula dari pemilihan ketua kelompok, bendaharanya, dan juga yel-yel singkat yang harus siap dalam waktu 5 menit. Lalu, dengan menggunakan “lego” khusus, para mahasiswa ditugaskan untuk membangun dua jembatan, satu dengan menggunakan truss, satu tidak, yang diikuti dengan uji beban ketahanan jembatan yang dibangun. Tiga kelompok berhasil dinobatkan sebagai kelompok dengan poin terbanyak selama kegiatan.

Menurut Dr. Sayuti, Dr. Nurin, Dr. Nurmaya, dan Dr. Khairi, mereka sangat mengapresiasi antusiasme para mahasiswa FTMM. Meskipun mereka dibagi secara acak ke dalam kelompok-kelompok, mereka dapat bekerja sama dengan baik dan saling membantu menyelesaikan tugas. Berasal dari berbagai program studi, para pengajar UM berharap kelak mahasiswa lulusan FTMM dapat melanjutkan jenjang studi yang lebih tinggi di UM.

Penulis : Mirza Ardella Saputra

Editor : Muhammad Syahril Mubarok

 

source
https://unair.ac.id

By sintek