Hasil Penelitian Berdampak Besar Melalui Inovasi. Kuliah tamu yang dilaksanakan pada Senin, 9 Oktober 2023 pukul 09.00 hingga 11.00 WIB ini bertempat di Ruang Sidang Fakultas FST Unair. Anjar Tri Wibowo, S.Si., M.Sc., Ph.D menyampaikan kata sambutan pada acara tersebut.

Hadir sebanyak 30 orang, diantaranya dua dosen, dua presenter (Prof. Dr. Suraini Abd- Aziz dan Dr. Mohd Azwan Jenol), serta 26 mahasiswa program sarjana dan magister FST.

Dr. Suraini Abd- Aziz membahas hasil Penelitian Berdampak Besar Melalui Inovasi mengacu pada proses menghasilkan hasil penelitian yang berpengaruh dan inovatif dengan memasukkan pendekatan, metode, dan ide inovatif ke dalam penyelidikan akademis atau ilmiah. Konsep ini menekankan pentingnya berpikir out of the box dan mendorong batas-batas pengetahuan yang ada untuk menciptakan penelitian yang mempunyai dampak signifikan dan bertahan lama pada bidang tertentu atau bahkan masyarakat secara keseluruhan.

Mohd Azwan Jenol membahas potensi kulit nanas sebagai bahan baku ekstraksi minyak atsiri karena adanya senyawa aromatik. Untuk mengekstraksi minyak atsiri dari kulit nanas, tiga metode berbeda diterapkan: (1) hidro-distilasi (HD); (2) distilasi hidro dengan bantuan enzim (HDEA); dan (3) ekstraksi fluida superkritis (SFE). SFE berhasil memproduksi minyak atsiri dengan rendemen sebesar 0,17% (b/b) serta 0,64% (b/b) beton, sedangkan HD dan HDEA hanya menghasilkan hidrosol dengan rendemen sebesar 70,65% (b/b) dan 80,65% (b). /w), masing-masing.

Mengoptimalkan parameter untuk HD (seperti rasio substrat terhadap pelarut, suhu, dan durasi ekstraksi) dan HDEA (termasuk pemuatan selulase dan durasi inkubasi) secara signifikan memengaruhi hasil hidrosol tetapi tidak mengekstraksi minyak esensial. Hal ini karena hanya SFE yang berhasil memecahkan kelenjar minyak, seperti yang diamati di bawah mikroskop elektron. Minyak atsiri yang diperoleh dari SFE terutama terdiri dari etil ester asam propanoat (40,25%), etil ester asam laktat (19,35%), 2-heptanol (15,02%), propanol (8,18%), 3-heksanon (2,60%), dan etil ester asam butanoat (1,58%). Kesimpulannya, dapat disimpulkan bahwa SFE berhasil mengekstraksi minyak atsiri dibandingkan dengan metode HD dan HDEA.

Anjar Tri Wibowo, S.Si., M.Sc., Ph.D., menyampaikan harapannya dengan adanya kuliah tamu ini dapat menjadi katalisator kerja sama kedepannya antara Universiti Putra Malaya dan Universitas Airlangga. Ia menantikan kegiatan bersama selanjutnya untuk menunjukkan komitmen kolaborasi antara Fakultas Sains dan Teknologi UNAIR dengan Universiti Putra Malaya.

source
https://unair.ac.id

By sintek