FTMM NEWS –  Airlangga Community Development Hub (ACDH) mewakili Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga, melakukan pengabdian masyarakat di Gili Iyang, Sumenep. Pengmas ini bertujuan mewujudkan SDGs, yakni agenda yang mendorong pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan. Dosen dan sejumlah mahasiswa dari FTMM UNAIR melaksanakan pengmas sejak tanggal 28 hingga 29 Oktober 2023. Mahasiswa Universitas Airlangga tersebut berasal dari tim Instrumentation and Energy Research Community (IMERCY) dan Electric Vehicle On Study (EV-OS). 

Agenda kegiatan dari tim pengmas kali ini adalah melakukan proses perawatan dan instalasi AirFeel. AirFeel merupakan alat pemantau cuaca berbasis Internet of Things (IoT). Alat tersebut merupakan hasil kolaborasi dosen FTMM UNAIR dengan IMERCY. Proses maintenance atau perawatan perlu dilakukan secara berkala untuk memastikan alat pemantau cuaca bekerja secara maksimal. Alat ini memiliki enam indikator cuaca. AirFeel mendapatkan respons positif dalam membantu nelayan di Gili Iyang karena dapat diakses secara real-time.

Tim ACDH Juga Berikan Sosialisasi

Selain itu, tim pengmas juga melakukan sosialisasi dan workshop mengenai sepeda listrik kepada sejumlah masyarakat di Pulau Gili Iyang. Mahasiswa yang memiliki kesamaan minat dalam kendaraan listrik tergabung dalam EV-OS UNAIR melakukan diskusi instensif kepada masyarakat mengenai sepeda listrik. Tak hanya itu, tim pengmas juga melakukan demonstrasi konversi sejumlah sepeda manual oleh masyarakat menjadi sepeda listrik. Sepeda hasil konversi harapannya bisa memudahkan aktivitas mobilisasi masyarakat sekitar.

AirFeel dan sepeda listrik menjadi beberapa inovasi dari sejumlah dosen FTMM UNAIR berkolaborasi dengan mahasiswanya. Hal tersebut menjadi bukti nyata perwujudan SDGs oleh FTMM UNAIR terutama pada poin nomor 9, yakni industri, inovasi, dan infrastruktur. 

Komitmen Dukung Energi Hijau Terbarukan

Sebagai komitmen dari FTMM UNAIR dalam membumikan penggunaan energi terbarukan, tim pengmas juga membangun sebuah shelter charging bertenaga surya. Alat mumpuni ini sudah dilengkapi dengan 3 port socket AC 220 VAC dan 2 port socket DC 5 VDC. Nantinya, energi listrik ini bisa mencukupi kebutuhan masyarakat sekitar akan energi listrik. Hal ini sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan atau SDGs pada poin nomor 7, yakni energi bersih dan terjangkau.

Penulis: Waldi Abdillah, Andri Hariyanto

Editor: Ananta Adhi Wardana

source
https://unair.ac.id

By sintek