FTMM NEWS – Manajemen hijau adalah isu penting bagi organisasi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat saat ini. Sehingga setiap organisasi/perusahaan memiliki tuntutan untuk bisa segera menerapkan manajemen hijau pada aktivitas bisnisnya. Definisi dari manajemen hijau sendiri adalah sebuah proses kegiatan perusahaan yang menggunakan inovasi sebagai alat untuk mencapai keberlanjutan sumber daya alam, pengurangan pemborosan sumber daya alam, meningkatkan kesejahteraan sosial, dan memberikan keunggulan kompetitif pada perusahaan.

Dalam pengimplementasian manajemen hijau, sebuah organisasi/perusahaan harus memiliki pemahaman yang jelas tentang dampak lingkungannya dan berkomitmen untuk mengurangi dampak tersebut. Oleh karena itu, organisasi/perusahaan harus berkomunikasi dan terlibat secara aktif dengan semua pemangku kepentingan, termasuk karyawan, pemasok, dan konsumen. Dengan demikian, organisasi dapat membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan bagi diri mereka sendiri dan bumi.

Pada suatu organisasi/perusahaan yang telah mengimplementasikan manajemen hijau, pelaksanaan kegiatan mereka sangat terintegrasi dengan kegiatan peningkatan kesejahteraan sosial dan kegiatan penggunaan energi baru terbarukan. Oleh karena itu, kinerja manajemen hijau sangat dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut.

Hubungan Implementasi Manajemen Hijau

Selain itu, pada pengimplementasian manajemen hijau juga erat kaitannya dengan beberapa hal. Yang pertama, terdapat hubungan keberlanjutan kesejahteraan perusahaan dengan kinerja keuangan manajemen hijau. Maksudnya, manfaat pada kinerja keuangan dapat meningkat atau menurun tergantung pada kondisi kesejahteraan sosial dalam suatu organisasi. Kedua, penting bagi suatu perusahaan untuk mengetahui  isu-isu yang berkaitan dengan sumber daya alam dan memasukkan isu-isu tersebut ke dalam strategi pengelolaan sumber daya alam mereka untuk meningkatkan efektifitas kinerja manajemen hijau. Ketiga, manajemen hijau dapat menyediakan peluang untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan penjualan. Pengurangan biaya produksi dapat dicapai melalui manajemen risiko kepentingan para pemangku kepentingan perusahaan, efisiensi biaya energi, penurunan biaya modal, dan produktivitas karyawan. Dan kenaikan angka penjualan dapat dicapai melalui kemudahan akses pada pasar produk hijau, keunggulan dari diferensiasi produk hijau, dan penjualan produk teknologi hijau.

 

Referensi :

Wintoro, D. (2012). Eksploratori Tujuan Manajemen Keuangan Bisnis Hijau. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 16(1).

Raihan, F. A., Supriyadi, I., & Syahtaria, I. (2022). PEMBIAYAAN HIJAU (GREEN FINANCING) DAN ATURAN KEBIJAKAN PADA ENERGI TERBARUKAN DALAM RANGKA MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI NASIONAL. Ketahanan Energi, 8(2).

Krisnanto, A. B. (2017). Strategi Manajemen Hijau Untuk Keunggulan Bersaing Berkelanjutan. INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis dan Manajemen Indonesia, 1(1), 50-58.

La Fua, J. (2015). Manajemen pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia untuk mendukung pembangunan berkelanjutan melalui pendekatan ekonomi hijau. Shautut Tarbiyah, 21(1), 57-76.

Penulis : Muhammad Febrian Alfarizi

Editor : Andri Hariyanto

source
https://unair.ac.id

By sintek