FTMM NEWS – Faktanya, secara global, sekitar 1,2 miliar orang tidak memiliki akses listrik. Penggunaan microgrid, teknologi energi terbarukan menjadi solusinya. Khususnya di daerah terpencil.
Penerapan microgrid menawarkan harapan yang cerah dalam meningkatkan ketersediaan energi pada daerah terpencil. Solusi ini memungkinkan pengintegrasian sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, dan energi air. Kita dapat menggunakan teknologi sains data untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data untuk mengoptimalkan ketersediaan energi. Dengan demikian, memungkinkan pemantauan real-time, prediksi permintaan energi, manajemen otomatis, dan perawatan preventif.
Pada pulau-pulau terpencil, akses ke sumber energi konvensional sangat sulit dan mahal. Sebagai contoh, pada Kepulauan Ustica di Italia, penerapan microgrid dengan mengaplikasikan energi surya, angin, dan penyimpanan baterai untuk listrik andal. Begitu juga pada desa terpencil di Upper Blinkwater, Afrika Selatan. Implementasi proyek microgrid telah meningkatkan akses listrik, mengubah kehidupan sehari-hari, dan mendukung layanan penting.
Dalam upaya meningkatkan efisiensi microgrid, teknologi terbaru dalam sensor, jaringan komunikasi, dan analisis data berperan penting. Pihak berwenang memperkenalkan solusi inovatif dalam manajemen energi berbasis data, termasuk machine learning, analitika prediktif, dan sistem informasi geografis. Kita mengidentifikasi tiga jenis microgrid, yakni off-grid, on-grid, dan hybrid (yang menggabungkan keduanya).
Integrasi data dalam penggunaan microgrid melibatkan sinkronisasi data dari sumber energi terbarukan, seperti panel surya, generator angin, dan baterai. Penggunaan manajemen berbasis data melibatkan analisis terhadap data penggunaan energi, pemantauan kinerja, dan estimasi kebutuhan energi di masa depan.
Microgrid juga memerlukan pendekatan berbasis data untuk memastikan pengumpulan, analisis, dan pemanfaatan data yang efektif. Pengumpulan data mendukung pengambilan keputusan efektif dalam mengelola sumber daya energi, termasuk estimasi kebutuhan energi dan informasi distribusi energi.
Manajemen berbasis data memantau dan mengoptimalkan sumber energi terbarukan pada daerah terpencil serta memberikan wawasan yang diperlukan. Dengan menganalisis pola dan kebutuhan energi, seseorang dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sumber energi terbarukan pada lokasi terpencil. Data yang terkumpul memungkinkan pengoptimalan microgrid demi menyediakan solusi energi yang sesuai dan berkelanjutan bagi masyarakat pada daerah terpencil.
Gambaran tersebut memadukan integrasi sumber energi terbarukan dan manajemen berbasis data dalam solusi microgrid untuk masyarakat terpencil. Hal ini menunjukkan potensi besar untuk memastikan pasokan energi yang andal dan berkelanjutan pada daerah dengan keterbatasan akses energi.
Penulis : Amira Naila Zanira
Editor : Andri Hariyanto
source
https://unair.ac.id