FTMM NEWS – Kelompok Kerja Kuliah Nyata (KKN) Belajar Bersama Komunitas (BBK) 3 Universitas Airlangga (UNAIR) turut berkontribusi dalam memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berlokasi di Desa Badean, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi. Kelompok KKN tersebut berhasil mencuri perhatian memberdayakan UMKM “Pet Pet” sebagai salah satu program kerjanya. Istilah tersebut berhasil menciptakan gelombang baru di kalangan pengusaha lokal, menjadikan Pet-Pet sebagai ciri khas yang memiliki daya tarik tersendiri. Fenomena ini berpusat di empat dusun, dengan mayoritas pelaku UMKM berjumlah 130 terletak di Dusun Krajan, Desa Badean.

Beberapa mahasiswa yang terlibat dalam kelompok KKN tersebut merupakan mahasiswa Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM). Mereka adalah Ilman Andaludzi (TI 2020) dan Muhammad Reyhan Akbar (TI 2020). Sesuai dengan citra FTMM, Ilman dan Reyhan kerap berkolaborasi menjalankan program kerja ini dengan beberapa mahasiswa dari fakultas lain, yakni bersama Gaia Zhafirah (FISIP), Fidya Rahadatu (FEB), Marisa Binta Hasan (FEB), Elham Zahrudin (FIKKIA), Febby Nanda (FEB), Ananda Putra (FEB), Wira Setia Rahma (FPK), dan Malikhatul Fauziyah (FKp).

Foto 2: Gerobak Pet-Pet di Desa Badean, Banyuwangi. (Sumber: Dokumentasi Kelompok)

 

“Pet-Pet merupakan sebutan yang muncul di kalangan pelaku UMKM Banyuwangi untuk menyebut strategi inovatif yang mereka terapkan. Istilah ini memiliki makna tersendiri, yakni Pet sebagai singkatan dari Pemasaran Ekonomi Terpadu, dan Pet sebagai suara gemuruh kesuksesan yang terus berkumandang,” terang Ilman kepada FTMM NEWS, Minggu (28/1/2024).

Ilman selaku ketua kelompok menjelaskan konsep utama yang terdapat pada Pet-Pet. Program tersebut menonjolkan fleksibilitasnya, di mana para distributor menjajakan produk dari produsen langsung ke konsumen menggunakan motor untuk mobilitas. Para pedagang memiliki keleluasaan untuk berpindah lokasi, menyesuaikan dengan kepadatan pengunjung atau permintaan pasar. Keberadaan Pet-Pet turut memberikan sentuhan personal yang lebih intim antara penjual dan pembeli, membangun ikatan emosional yang kuat dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

Dagangannya meliputi kue basah atau jajanan pasar seperti onde-onde, bubur sumsum, roti goreng, donat, ketan merah tabur kacang, agar-agar, terang bulan jadul, tahu bulat, dan lainnya. Semua produk Pet-Pet fresh dari oven sebab proses produksi berlangsung setiap hari, melalui proses yang sederhana, bahkan menggunakan tungku api tradisional.

Foto 3: Camilan dari Warga yang Dikumpulkan Sebelum Dibawa oleh Gerobak Pet-Pet. (Sumber: Dokumentasi Kelompok)

“Kelompok kami sering memakai menggunakan Pet-Pet ketika melaksanakan program kerja, sebagai upaya mendukung partisipasi aktif dalam pemberdayaan UMKM. Perkembangan Pet-Pet sudah sangat bagus dan dilihat dari aspek pasar sudah stabil. Harga produk berkisar antara Rp1.000 hingga Rp2.000 per pcs. Kedepannya, semoga dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan ekonomi lokal. Selain itu, keberhasilan dari UMKM ini juga menunjukkan bahwa kolaborasi antara perangkat desa dan pelaku UMKM sudah sangat bagus. Ini menjadi kunci keberlanjutan dan perkembangan ekonomi daerah ini,” tutup Ilman.

Penulis: Maissy Ar Maghfiroh dan Afiq Zulfa Mubarak

Editor: Ananta Adhi Wardana

 

 

source
https://unair.ac.id

By sintek