FTMM NEWS – Pada hari ketiga kegiatan SEGTA 2024, Minggu (3/4), peserta melakukan kunjungan ke Keraton Sumenep (seperti pada SEGTA 2023) yang merupakan peninggalan Kerajaan Sumenep di masa lalu. Dalam kegiatan untuk mengenal budaya di Madura ini, peserta dipandu oleh pemandu wisata guna menjelaskan banyak hal mengenai keraton dan sejarahnya. Kegiatan ini dilaksanakan pada pagi hari, setelah peserta SEGTA 2024 melakukan pengabdian masyarakat di Pulau Gili Iyang, Kecamatan Dungkek, Sumenep di hari Sabtu (2/4).
Keraton Sumenep terletak di pusat Kota Sumenep dan terdiri dari empat area utama: dua museum, keraton, dan Taman Sare. Di museum, terdapat koleksi peninggalan sejarah Kerajaan Sumenep, seperti kendaraan, keris, tempat tidur, dan lainnya. Di keraton, terdapat pintu masuk yang dikenal sebagai ‘lebeng mesem’ atau pintu tersenyum. Pada masa kerajaan, tamu yang mengunjungi keraton selalu disambut ramah di pintu masuk sehingga tamu pun tersenyum. Di bagian lain dalam keraton terdapat Taman Sare, yaitu tempat pemandian raja pada zamannya. Pemandian tersebut memiliki tiga pintu kolam.
Masyarakat setempat meyakini bahwa pemandian ini dapat membuat seseorang awet muda, membantu dalam urusan jodoh, karier, kedudukan, serta meningkatkan iman dan ketakwaan. Saat ini, kolam yang dulunya menjadi pemandian raja telah menjadi kolam ikan di Taman Sare. Selain berkunjung, para wisatawan juga dapat memberi makan ikan di kolam tersebut. Peserta SEGTA 2024 sangat antusias dan bertanya kepada pemandu keraton, termasuk mengenai lambang Kota Sumenep yang merupakan kuda terbang.
Setelah kunjungan budaya ke kearton, peserta SEGTA 2024 melanjutkan perjalanan wisata religi ke Masjid Jami’ yang berada di Pamekasan. Selain melihat kemegahan masjid ini, peserta melakukan solat dhuhur dan bersiap kembali ke Surabaya. Rangkaian kegiatan jelajah kebudayaan ini telah mengenalkan kenekaragaman budaya dan agama di Indonesia, serta rasa toleransi. Di hari yang sama, peserta SEGTA 2024 turut mensukseskan UMKM di Pulau Madura dengan membeli oleh-oleh. Kegiatan ini juga mendukung SDGs poin kedelapan yaitu Decent Work and Economic growth.
Penulis: Rizky Astari Rahmania
Editor: Suhailah Hayaza
source
https://unair.ac.id