Kanker endometrium, juga dikenal sebagai kanker rahim, adalah jenis kanker yang dimulai di lapisan dalam rahim yang disebut endometrium. Kanker ini paling umum terjadi pada wanita pascamenopause dan sering kali terkait dengan faktor risiko tertentu, seperti obesitas, ketidakseimbangan hormon, dan riwayat kesehatan reproduksi. Artikel ini akan membahas pengertian kanker endometrium, gejala, penyebab, serta pilihan pengobatan yang tersedia.

Pengertian Kanker Endometrium

Kanker endometrium adalah pertumbuhan sel yang tidak normal di lapisan endometrium rahim. Kanker ini biasanya dimulai sebagai hiperplasia endometrium, yaitu kondisi di mana lapisan endometrium menjadi tebal akibat pertumbuhan sel yang berlebihan. Jika tidak ditangani, hiperplasia dapat berkembang menjadi kanker. Kanker endometrium merupakan salah satu jenis kanker ginekologis yang paling umum dan merupakan penyebab utama kematian akibat kanker di antara wanita.

Gejala Kanker Endometrium

Gejala kanker endometrium dapat bervariasi, tetapi beberapa gejala yang umum meliputi:

  1. Perdarahan Vaginal yang Tidak Normal: Ini adalah gejala paling umum, terutama perdarahan setelah menopause atau perdarahan yang tidak teratur pada wanita yang masih mengalami menstruasi.
  2. Nyeri Panggul: Wanita dengan kanker endometrium mungkin mengalami nyeri atau ketidaknyamanan di area panggul.
  3. Perubahan Pola Menstruasi: Pada wanita yang masih menstruasi, mungkin ada perubahan dalam siklus menstruasi, seperti menstruasi yang lebih berat atau lebih lama.
  4. Keluarnya Cairan dari Vagina: Beberapa wanita mungkin mengalami keluarnya cairan yang tidak biasa dari vagina.
  5. Kelelahan dan Penurunan Berat Badan: Dalam beberapa kasus, kelelahan dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dapat terjadi.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab pasti kanker endometrium belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker ini meliputi:

  1. Obesitas: Kelebihan berat badan dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh, yang berkontribusi pada perkembangan kanker endometrium.
  2. Ketidakseimbangan Hormon: Kondisi seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), yang menyebabkan produksi estrogen yang berlebihan, dapat meningkatkan risiko kanker.
  3. Riwayat Menstruasi: Wanita yang mengalami menstruasi lebih awal (sebelum usia 12 tahun) atau menopause terlambat (setelah usia 55 tahun) memiliki risiko lebih tinggi.
  4. Riwayat Keluarga: Wanita dengan riwayat keluarga kanker endometrium atau kanker payudara dapat memiliki risiko lebih tinggi.
  5. Terapi Pengganti Hormon: Penggunaan terapi estrogen tanpa progesteron pada wanita pascamenopause dapat meningkatkan risiko kanker endometrium.
  6. Usia: Risiko kanker endometrium meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah menopause.

Diagnosis

Diagnosis kanker endometrium biasanya dilakukan melalui beberapa langkah, termasuk:

  1. Pemeriksaan Fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk memeriksa adanya tanda-tanda kanker.
  2. Ultrasonografi Transvaginal: Tes ini digunakan untuk memeriksa lapisan endometrium dan mendeteksi kelainan.
  3. Biopsi: Pengambilan sampel jaringan dari endometrium untuk dianalisis di laboratorium. Biopsi adalah metode definitif untuk diagnosis kanker.
  4. Pemeriksaan Tambahan: Jika kanker didiagnosis, pemeriksaan lebih lanjut mungkin dilakukan untuk menentukan stadium kanker, seperti CT scan atau MRI.

Pengobatan

Pengobatan kanker endometrium tergantung pada stadium kanker, kesehatan umum pasien, dan preferensi individu. Pilihan pengobatan meliputi:

  1. Pembedahan: Pembedahan adalah pengobatan utama untuk kanker endometrium. Ini bisa mencakup histerektomi (pengangkatan rahim), dan dalam beberapa kasus, pengangkatan ovarium dan tuba falopi.
  2. Radioterapi: Terapi radiasi dapat digunakan setelah pembedahan untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa atau untuk mengobati kanker yang tidak dapat diangkat secara bedah.
  3. Kemoterapi: Penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel kanker atau menghentikan pertumbuhannya. Kemoterapi mungkin digunakan untuk kanker yang lebih lanjut atau jika kanker kembali setelah pengobatan.
  4. Terapi Hormon: Obat-obatan yang mengubah kadar hormon dalam tubuh dapat digunakan untuk mengobati kanker endometrium yang bergantung pada hormon.

Kanker endometrium adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera. Mengetahui gejala, penyebab, dan faktor risiko dapat membantu wanita lebih waspada dan mencari perawatan yang tepat. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan mengurangi risiko komplikasi. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki faktor risiko, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi dan pengujian lebih lanjut.

Baca Artikel Berikut : Korelasi antara Reseptor Estrogen dan Programmed Death Ligand-1 pada Kanker Endometrium Tipe 1

By admin