Leukemia mieloid akut (LMA) adalah jenis kanker darah yang berkembang dengan cepat, mempengaruhi sel-sel mieloid di sumsum tulang dan darah. LMA lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan anak-anak dan merupakan salah satu bentuk leukemia paling umum pada populasi dewasa. Artikel ini akan membahas pengertian LMA, faktor risiko, gejala, diagnosis, dan opsi perawatan, serta tantangan yang dihadapi pasien dan tenaga medis.

1. Apa Itu Leukemia Mieloid Akut (LMA)?

Leukemia mieloid akut adalah jenis leukemia yang ditandai dengan proliferasi sel-sel mieloid abnormal di sumsum tulang dan darah. Sel-sel ini tidak matang dengan baik, yang menyebabkan penurunan produksi sel darah normal, seperti sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. LMA berkembang dengan cepat dan dapat menyebar ke organ-organ lain jika tidak ditangani.

2. Faktor Risiko

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan LMA meliputi:

  • Usia: LMA lebih umum pada orang dewasa, terutama mereka yang berusia di atas 60 tahun.
  • Paparan Zat Kimia: Paparan terhadap bahan kimia seperti benzena atau pestisida, serta terapi radiasi, dapat meningkatkan risiko LMA.
  • Kondisi Medis Tertentu: Individu dengan kelainan genetik atau gangguan darah sebelumnya, seperti sindrom mielodisplastik atau anemia aplastik, memiliki risiko lebih tinggi.
  • Riwayat Keluarga: Memiliki riwayat keluarga dengan leukemia atau kanker darah lainnya dapat meningkatkan risiko.
  • Kanker Sebelumnya: Pasien yang telah menjalani perawatan untuk kanker lain, seperti kemoterapi, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan LMA.

3. Gejala

Gejala LMA dapat bervariasi dan seringkali berkembang dengan cepat. Beberapa gejala umum meliputi:

  • Kelelahan: Kelelahan ekstrem akibat penurunan jumlah sel darah merah (anemia).
  • Pendarahan dan Memar: Mudah memar atau pendarahan yang tidak wajar, seperti mimisan atau gusi berdarah, akibat penurunan jumlah trombosit.
  • Infeksi: Kenaikan frekuensi infeksi atau infeksi yang sulit diobati akibat penurunan jumlah sel darah putih.
  • Nyeri Tulang atau Sendi: Nyeri atau ketidaknyamanan pada tulang dan sendi, yang disebabkan oleh akumulasi sel-sel abnormal di sumsum tulang.
  • Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Pembengkakan pada kelenjar getah bening, hati, atau limpa.

4. Diagnosis

Diagnosis LMA melibatkan beberapa langkah dan tes untuk memastikan keberadaan dan jenis leukemia:

  • Pemeriksaan Darah: Tes darah lengkap untuk mengevaluasi jumlah dan jenis sel darah, serta melihat adanya sel-sel leukemia.
  • Biopsi Sumsum Tulang: Prosedur untuk mengambil sampel dari sumsum tulang untuk pemeriksaan mikroskopis guna mengidentifikasi sel-sel abnormal.
  • Tes Genetik dan Molekuler: Tes ini dilakukan untuk mengidentifikasi mutasi genetik atau perubahan kromosom yang dapat membantu dalam menentukan jenis LMA dan merencanakan perawatan.
  • Pencitraan: Tes pencitraan, seperti CT scan atau MRI, dapat digunakan untuk mengevaluasi penyebaran penyakit ke organ-organ lain.

5. Perawatan

Perawatan LMA biasanya melibatkan pendekatan multifaset untuk mengatasi kanker dan mendukung kesehatan umum pasien:

  • Kemoterapi: Kemoterapi adalah terapi utama untuk LMA, yang menggunakan obat-obatan untuk menghancurkan sel-sel kanker. Ini sering dilakukan dalam dua fase: induksi (untuk menghilangkan sel-sel kanker) dan konsolidasi (untuk mencegah kekambuhan).
  • Terapi Target: Terapi ini ditujukan pada molekul atau jalur tertentu yang berperan dalam pertumbuhan sel kanker. Ini bisa mencakup obat-obatan yang menargetkan mutasi genetik spesifik.
  • Transplantasi Sel Punca: Untuk pasien dengan risiko tinggi atau yang tidak merespon kemoterapi, transplantasi sel punca dari donor dapat menjadi opsi. Ini melibatkan penggantian sumsum tulang yang rusak dengan sel-sel punca sehat.
  • Perawatan Simptomatik: Perawatan ini mencakup manajemen gejala dan efek samping, seperti transfusi darah untuk anemia dan antibiotik untuk infeksi.

6. Tantangan dan Dukungan

Pasien dengan LMA sering menghadapi tantangan fisik dan emosional yang signifikan:

  • Efek Samping Perawatan: Kemoterapi dan terapi lainnya dapat menyebabkan efek samping seperti mual, penurunan nafsu makan, dan kerontokan rambut, yang memerlukan dukungan tambahan.
  • Dukungan Emosional: Dukungan psikologis dan konseling sangat penting untuk membantu pasien dan keluarga mengatasi stres dan ketidakpastian yang terkait dengan diagnosis dan perawatan.
  • Rehabilitasi dan Pemulihan: Pasca perawatan, pasien mungkin memerlukan rehabilitasi untuk membantu mereka kembali ke aktivitas normal dan memulihkan kesehatan fisik.

Leukemia mieloid akut dewasa adalah kondisi serius yang memerlukan diagnosis dan perawatan yang cepat dan efektif. Dengan pemahaman yang baik tentang gejala, faktor risiko, dan opsi perawatan, pasien dapat mengakses perawatan yang sesuai dan mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi. Kemajuan dalam penelitian dan terapi terus meningkatkan prospek bagi pasien LMA, menawarkan harapan untuk pengelolaan yang lebih baik dan hasil yang lebih baik dalam jangka panjang.

Baca Artikel Berikut : Hubungan Ekspresi Bcl-xL dengan Jumlah Blast, Ekspresi CD 34 dan CD 7 pada Pasien Leukemia Myeloid Akut Dewasa

By admin