Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini terutama menyerang paru-paru, tetapi dapat juga mempengaruhi bagian tubuh lainnya seperti ginjal, tulang, dan sistem saraf pusat. TBC merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan global dengan jutaan kasus yang dilaporkan setiap tahunnya. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang TBC, termasuk penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan, dan langkah-langkah pencegahan.

Penyebab TBC

Penyebab utama TBC adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyebar melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, sehingga mengeluarkan droplet yang mengandung bakteri. Droplet ini dapat dihirup oleh orang lain dan menginfeksi paru-paru mereka.

Faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terinfeksi TBC meliputi:

  1. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah: Penderita HIV/AIDS, orang yang menjalani terapi imunosupresif, atau mereka dengan kondisi medis tertentu yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
  2. Kondisi Sosial dan Ekonomi: Tinggal di lingkungan padat, seperti penjara atau tempat tinggal yang tidak memadai, serta kondisi sosial dan ekonomi yang kurang.
  3. Kontak Dekat dengan Penderita TBC Aktif: Terutama jika tinggal bersama atau bekerja di lingkungan yang sama dengan seseorang yang menderita TBC aktif.

Gejala TBC

Gejala TBC dapat bervariasi tergantung pada jenis infeksi. Infeksi TBC dapat berupa infeksi laten (tidak aktif) atau infeksi aktif. Gejala infeksi TBC aktif meliputi:

  1. Batuk Berkepanjangan: Batuk yang berlangsung lebih dari tiga minggu, sering kali disertai dengan dahak yang mengandung darah.
  2. Nyeri Dada: Rasa nyeri atau ketidaknyamanan di dada, terutama saat batuk atau bernapas.
  3. Demam dan Keringat Malam: Demam ringan dan keringat malam yang berlebihan.
  4. Penurunan Berat Badan dan Nafsu Makan: Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dan kehilangan nafsu makan.
  5. Kelelahan dan Kelemahan Umum: Rasa lelah dan kelemahan yang berkepanjangan.

Diagnosis TBC

Diagnosis TBC memerlukan beberapa langkah untuk memastikan infeksi dan menentukan jenisnya. Langkah-langkah diagnostik meliputi:

  1. Tes Tuberkulin (Tes Mantoux): Tes kulit ini melibatkan penyuntikan tuberkulin (protein dari bakteri TBC) di bawah kulit. Reaksi positif menunjukkan kemungkinan infeksi, tetapi perlu konfirmasi lebih lanjut dengan tes lain.
  2. Tes Darah: Tes ini mengukur respons sistem kekebalan terhadap bakteri TBC dan dapat membantu mendiagnosis infeksi, terutama jika tes kulit tidak dapat digunakan.
  3. Pemeriksaan Dahak: Mengambil sampel dahak untuk pemeriksaan mikroskopis atau kultur bakteri guna mendeteksi adanya Mycobacterium tuberculosis.
  4. Rontgen Dada: Menggunakan sinar-X untuk memeriksa adanya kerusakan atau lesi di paru-paru yang bisa menunjukkan infeksi TBC.
  5. Biopsi: Dalam kasus tertentu, sampel jaringan dari bagian tubuh yang terinfeksi mungkin diambil untuk analisis lebih lanjut.

Pengobatan TBC

Pengobatan TBC memerlukan penggunaan antibiotik spesifik dalam jangka waktu yang panjang. Terapi standar untuk TBC aktif melibatkan kombinasi beberapa obat:

  1. Isoniazid (INH): Menghambat sintesis dinding sel bakteri.
  2. Rifampisin (RIF): Menghambat sintesis RNA bakteri.
  3. Pirazinamid (PZA): Membunuh bakteri dalam lingkungan asam di dalam tubuh.
  4. Etambutol (EMB): Menghambat pertumbuhan bakteri dengan mengganggu sintesis dinding sel.

Pengobatan biasanya berlangsung selama enam hingga sembilan bulan. Penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan untuk memastikan bahwa bakteri TBC benar-benar hilang dan mencegah resistensi obat.

Pencegahan TBC

Pencegahan TBC melibatkan beberapa langkah penting:

  1. Vaksinasi: Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin) dapat memberikan perlindungan terhadap TBC, terutama pada anak-anak di negara dengan prevalensi tinggi.
  2. Kontrol Infeksi: Menghindari kontak dekat dengan penderita TBC aktif, meningkatkan ventilasi di ruang tertutup, dan menggunakan masker untuk mengurangi penyebaran bakteri.
  3. Pengobatan Infeksi Laten: Mengobati infeksi TBC laten untuk mencegah perkembangan menjadi infeksi aktif.
  4. Pemeriksaan Rutin: Melakukan pemeriksaan rutin bagi individu yang berisiko tinggi atau memiliki gejala TBC.

Tuberkulosis adalah penyakit serius yang memerlukan penanganan dan pengobatan yang tepat. Dengan memahami penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatan TBC, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan yang efektif, kita dapat mengurangi prevalensi penyakit ini dan melindungi kesehatan masyarakat. Pengobatan yang tepat dan kesadaran akan pentingnya penyelesaian terapi sangat penting untuk mengendalikan dan menghilangkan TBC sebagai ancaman kesehatan global.

Baca Artikel Berikut : Kurkumin dalam Bentuk Strip Film untuk Terapi Tuberkulosis

By admin