Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD merupakan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di banyak negara tropis dan subtropis. Artikel ini akan membahas penyebab, gejala, diagnosis, dan langkah-langkah pencegahan DBD.

1. Pengertian dan Penyebab

a. Virus Penyebab

  • Jenis Virus: DBD disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk dalam keluarga flavivirus. Ada empat serotipe virus dengue yang dikenal, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
  • Penularan: Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang terinfeksi. Nyamuk ini biasanya aktif pada pagi dan sore hari.

2. Gejala dan Tahapan Penyakit

a. Gejala Awal

  • Gejala Umum: Gejala awal DBD mirip dengan flu dan termasuk demam tinggi, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, dan ruam kulit. Gejala ini biasanya muncul 4-10 hari setelah terpapar virus.
  • Penyakit Klasik: Gejala ini dikenal sebagai demam dengue klasik, yang biasanya tidak menimbulkan komplikasi serius.

b. Gejala Berat dan DBD Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)

  • DHF: Dalam beberapa kasus, infeksi dapat berkembang menjadi DBD Dengue Hemorrhagic Fever, yang ditandai dengan pendarahan, penurunan jumlah trombosit, dan kebocoran plasma darah. Gejala ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah dan syok, yang memerlukan perawatan medis segera.
  • Gejala Berat: Gejala berat lainnya termasuk nyeri perut yang parah, muntah terus-menerus, dan kesulitan bernapas.

3. Diagnosis

a. Tes Laboratorium

  • Tes Serologis: Diagnosis DBD biasanya dilakukan melalui tes serologis untuk mendeteksi antibodi atau antigen virus dengue dalam darah.
  • Tes PCR: Tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dapat digunakan untuk mendeteksi materi genetik virus dengue, terutama pada fase awal infeksi.
  • Pemeriksaan Darah: Pemeriksaan jumlah trombosit dan hematokrit juga penting untuk memantau perkembangan penyakit.

4. Perawatan dan Penanganan

a. Perawatan Simtomatik

  • Cairan dan Elektrolit: Perawatan utama untuk DBD melibatkan pemberian cairan dan elektrolit untuk mencegah dehidrasi dan mengatasi kebocoran plasma darah.
  • Obat Penurun Demam: Obat penurun demam seperti parasetamol dapat diberikan untuk mengurangi suhu tubuh dan nyeri.

b. Perawatan Medis

  • Pemantauan: Pasien dengan gejala berat atau DHF memerlukan pemantauan ketat di rumah sakit untuk mengelola komplikasi dan mencegah syok.
  • Transfusi Darah: Dalam kasus pendarahan berat, transfusi darah mungkin diperlukan.

5. Pencegahan

a. Pengendalian Nyamuk

  • Penghapusan Tempat Perindukan: Mengurangi tempat perindukan nyamuk seperti wadah air yang tergenang dapat membantu mengurangi populasi nyamuk.
  • Penggunaan Repelan: Menggunakan repelan nyamuk, terutama pada waktu-waktu nyamuk aktif, dapat membantu mencegah gigitan nyamuk.
  • Perlindungan Pribadi: Menggunakan pakaian yang menutupi kulit dan memasang jaring nyamuk di tempat tidur dapat melindungi dari gigitan nyamuk.

b. Kesadaran dan Pendidikan

  • Edukasi Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan dan pengendalian nyamuk penting untuk mengurangi risiko penyebaran DBD.
  • Kampanye Vaksinasi: Vaksin dengue telah tersedia di beberapa negara dan dapat digunakan sebagai bagian dari strategi pencegahan di daerah endemik.

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Gejala bervariasi dari bentuk ringan hingga berat, dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Pencegahan melalui pengendalian nyamuk dan edukasi masyarakat adalah kunci dalam mengurangi penyebaran DBD. Dengan pemahaman dan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat meminimalkan dampak penyakit ini pada kesehatan masyarakat.

Baca Artikel Berikut : Analisis Filogenetik Virus Dengue dan Insect-specific Flavivirus pada Aedes Aegypti dari Gresik

By admin