FTMM NEWS – Deforestasi, yang merupakan penggundulan hutan secara besar-besaran, telah menjadi isu lingkungan mendesak di seluruh dunia. Penebangan pohon, perluasan pertanian, dan industri kayu yang dilakukan oleh manusia telah menyebabkan hilangnya luas area hijau yang berharga. Deforestasi menyebabkan kerusakan habitat, kepunahan spesies, perubahan iklim, gangguan air, dan erosi yang merugikan ekosistem. Efek deforestasi tidak hanya lokal, tetapi juga jangka panjang (Jainuddin, 2023). Selain itu, deforestasi juga berpotensi menghambat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya, selama tahun 2023, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat penurunan deforestasi sebesar 114 ribu hektare di Indonesia. Upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk inovasi-inovasi yang telah diterapkan, menghasilkan pencapaian ini. 

Salah satu inovasi yang mencolok dalam upaya mengurangi deforestasi adalah Web GIS Pemantauan Kesehatan Hutan (Web GIS Simantan). Simantan menyajikan informasi mengenai status, perubahan, dan tren terkait kondisi kesehatannya, serta memegang peranan krusial dalam mengendalikan tingkat kerusakan hutan. Langkah ini memastikan keamanan investasi serta mendukung upaya konservasi, perlindungan, produksi, dan berbagai fungsi hutan lainnya.

Singkatnya dalam jurnal Pelatihan Penggunaan Sistem Informasi Pemantauan Kesehatan Hutan di KPH IX Kota Agung Utara, pengelola menerapkan penggunaan Web GIS Simantan. Pemanfaatan Simantan memberikan manfaat yang signifikan dengan kemampuan memperoleh informasi real-time tentang kondisi, perubahan, dan tren kesehatan hutan. Pengelola hutan dapat memantau kondisi kesehatan secara berkala.  Dengan keakuratan informasi, pengelola dapat melakukan analisis yang tepat untuk kesehatan. Simantan memungkinkan Indonesia mengambil langkah inovatif menuju Sustainable Deveopment Goals nomor 15, yaitu “Ekosistem Daratan.” Dengan manajemen yang efisien Simantan membantu meningkatkan respons, serta memperkuat upaya perlindungan hutan, dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Daftar Pustaka :

CNN Indonesia. (2023, Agustus 8). KLHK Klaim Deforestasi di Indonesia Turun hingga 114 Ribu Hektare. Diakses dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230808132606-20-983363/klhk-klaim-deforestasi-di-indonesia-turun-hingga-114-ribu-hektare.

Jainuddin, N. (2023). Dampak Deforestasi terhadap Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem. HUMANITIS: Jurnal Homaniora, Sosial dan Bisnis, 1(2), 131-140.

Pangestu, A., Safe’i, R., Darmawan, A., & Kaskoyo, H. (2020). Evaluasi Usability pada Web GIS Pemantauan Kesehatan Hutan Menggunakan Metode System Usability Scale (SUS). MATRIK : Jurnal Manajemen, Teknik Informatika Dan Rekayasa Komputer, 20(1), 19-26. https://doi.org/https://doi.org/10.30812/matrik.v20i1.709

Safe’i, R., Kaskoyo, H., Ardiansyah, F., & Pangestu, A. Y. (2022). Pelatihan Penggunaan Sistem Informasi Pemantauan Kesehatan Hutan di KPH IX Kota Agung Utara Kabupaten Tanggamus. Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 20(1), 38–52. https://doi.org/10.33369/dr.v20i1.19270

Penulis : Salma Ayu Hanifah

Editor : Andri Hariyanto

source
https://unair.ac.id

By sintek