NaNaRe telah melalui berbagai uji laboratorium, dan telah terbukti bahwa produk ini tahan panas hingga 75 derajat Celsius. Selain itu, NaNaRe mampu terurai selama kurang lebih 60 hari dan bersifat non-toxic. Sifat-sifat inilah yang menyebabkan produk NaNaRe ini terbilang cukup efektif dan efisien sebagai pengganti styrofoam yang saat ini masih marak digunakan terutama bagi perusahaan food and beverage. “Setidaknya kami telah mengalami 3-5 kali kegagalan dalam proses produksi sebelum mendapatkan produk yang sesuai dengan apa yang kami harapkan,” ujar Deo.
Saat ini, NaNaRe telah memproduksi wadah kemasan makanan dalam ukuran kecil 450 ml dan sedang 700 ml dengan target pasar pada usia produktif, yaitu 15-55 tahun dengan harapan produk NaNaRe ini dapat tergunakan secara luas dan dapat bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan food and beverage yang memiliki visi dan misi yang sama dengan kami dalam mengatasi permasalahan plastik di dunia.
“Kami memiliki harapan yang tinggi atas produk demi masa depan, produk NaNaRe merupakan bentuk implementasi kami untuk mewujudkan misi dan visi dunia yang tergandung dalam nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu nomor 8 to Decent Work and Economic Growth, 12 to Responsible Consumption and Production, 13 to Tackle Climate, dan 14 to support Life Below Water,” lanjut Deo.
NaNaRe diyakini mampu menjadi solusi alternatif dari penggunaan styrofoam yang dirasa efektif untuk diproduksi dan digunakan namun tidak efektif bagi kebersihan dan kesejahteraan lingkungan.
Penulis: Amadeo Lemuel
Editor: Rizky Astari Rahmania
source
https://unair.ac.id