FTMM NEWS – Hari kedua acara training of trainer lebih memfokuskan ke pembuatan modul bersama yang akan disampaikan ke mahasiswa. Selain itu, juga terdapat materi bagaimana dosen pengampu mata kuliah pembelajaran dasar bersama (PDB) mengimplementasikan arti PDB ke mahasiswa. Dr. Hanik Endang Nihayati, S.Kep.Ns., M.Kep membuka kegiatan dengan membawakan topik terkait “Sinergi Pembelajaran Dasar Bersama”. Pemateri menyampaikan bahwa pembelajaran bersama ini memiliki beberapa macam jenis metode pengajaran sseperti case-based method, problem-based learning, project-based learning (PBL). Pemateri menjelaskan berbagai macam metode tersebut secara detil. Hal menarik yang disampaikan oleh pemateri adalah terkait metode PBL yang saat ini ingin ditekankan oleh Direktorat Pendidikan di Universitas Airlangga. Metode ini menekankan terhadap peran lebih mahasiswa dalam kuliah sehingga peran dosen hanya sebagai fasilitator. Dosen memberikan mahasiswa peran lebih dalam mengeksplorasi ilmu dan bakatnya. Hal ini agar mahasiswa dapat menjadi lebih kreatif sehingga mampu menghadapi tantangan kedepannya setelah lulus dari mata kuliah PDB ini.
Kegiatan Kelompok dalam ToT PDB Hari Ke-2
Kegiatan selanjutnya adalah pembagian kelompok. Kelompok dosen ini kemudian mendapat tugas untuk membuat modul pembelajaran. Total jumlah kelompok terbagi menjadi 12 kelompok yang beranggotakan campuran dari dosen berbagai macam mata kuliah PDB. Kelompok terbaik dari masing-masing kelas akan kemudian mempresentasikan hasilnya kembali ke ruang aula utama. Beberapa presentasi yang terpilih saling menampilkan materi yang menarik seperti stunting, pemanfaatan tanaman lokal sebagai bisnis dan sinergi di antara keberagaman agama di Indonesia. Penampilan yang menarik dari pemateri memicu banyak pertanyaan dari dosen PDB lainnya. Beberapa dosen PDB menanyakan terkait pemanfaatan hasil pertanian dengan basis keberagaman ilmu pengetahuan agar dapat menghasilkan produk yang lebih ekonomis. Banyak sekali dosen-dosen PDB yang penasaran terkait mekanisme teknis dalam meningkatkan nilai ekonomis pada hasil pertanian ini. Pemateri mencontohkan bahwa di rumah salah satu pemateri terdapat metode pertanian hidroponik yang mana metode ini sangat berpotensi untuk dikembangkan Indonesia dan dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi masyarakat. Selain itu, beberapa dosen PDB juga menceritakan pengalaman belajarnya yang sudah lama dengan berbagi permasalahan yang ada setiap tahunnya pada mahasiswa. Bapak Syahrur Marta Dwi Susilo, S.S., M.A., Ph.D kemudian menutup kegiatan dengan pesan dan kesan selama berlangsungnya acara.
Penulis: Raden Joko Kuncoroningrat Susilo
Editor: Rizky Astari Rahmania
source
https://unair.ac.id