Surabaya, 21 Juni 2023 – Sebanyak 20 mahasiswa dari Mahidol University, Thailand, mengunjungi Kelurahan Jambangan, Surabaya, Jawa Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesadaran akan pentingnya pelestarian alam.

Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Wakil Dekan I FST yaitu Dr. Eridani, M.Si selaku Perwakilan dari Fakultas Sains dan Teknologi dilanjutkan oleh Bapak Sanny Noerma Safaah selaku Lurah Jambangan dan terakhir sambutan oleh Dr. Rapee Boonplueang selaku perwakilan dari Mahidol University.

Acara selanjutnya adalah melakukan Tour yang didampingi oleh perwakilan mahasiswa Duta Faculty of Science and Technology (FST) dan didampingi juga oleh perwakilan warga Kampung Jambangan sebagai narasumber. Narasumber memberikan materi tentang pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga dengan baik dan edukasi kepada warga mengenai cara memilah-milah sampah antara kering dan basah serta manfaat dari pengelolaan sampah yang baik. Peserta mendapatkan kesempatan untuk melihat secara langsung contoh pengelolaan sampah di kampung ini, seperti adanya depo-depo sampah dan bank sampah yang telah diterapkan oleh masyarakat.

Selain itu, narasumber juga menjelaskan tentang pengelolaan sampah organik dan pentingnya pemanfaatan kompos sebagai pupuk organik. Mahasiswa Mahidol University diajak untuk melakuan praktik membuat eco-enzym dari sampah organik sisa limbah rumah tangga. Dalam konteks lingkungan yang terbatas, seperti gang-gang sempit, warga juga diberi inspirasi untuk menanam tanaman hias dalam pot-pot sebagai cara untuk meningkatkan keindahan lingkungan.

Saat jam makan siang, peserta kunjungan diajak untuk makan bersama dengan para warga di Cafe Geblak. Di sana, disajikan makanan khas Indonesia dan medapat tanggapan sangat positif dari mahasiswa Mahidol University. Mereka menyukai cita rasa dan keunikan hidangan khas Indonesia yang disajikan. Setelah semua agenda di Kampung Jambangan selesai, acara dilanjutkan dengan upacara penutupan yang diselenggarakan secara simbolis dengan mengalungkan syal kain khas Jambangan kepada perwakilan dari Mahidol University dan Perwakilan dari Fakultas Sains dan Teknologi. Tak hanya itu, dalam semangat keramahan dan kerjasama, seluruh peserta juga diberikan oleh-oleh berupa jamu tradisional. Pemberian oleh-oleh ini sebagai wujud kedekatan dan saling memperkaya budaya antara negara Thailand dan Indonesia.

Kunjungan ke Kampung Jambangan memberikan pengetahuan kepada peserta akan pentingnya pengelolaan sampah dan juga mendukung beberapa poin SDGs yaitu Poin SDGs ke 11 yaitu Sustainable Cities and Communities, Poin SDGs ke 12 yaitu Responsible Consumption and Production dan mendukung Poin SDGs ke 3 yaitu Good Health and Well-being. Kunjungan ini memberikan pemahaman tentang praktik berkelanjutan dan menginspirasi para peserta untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan secara global dengan harapan bisa diterapkan di negara asal mereka.

Dalam lanjutan acara, para peserta diajak untuk mengunjungi Ekowisata Mangrove Wonorejo. Di sini, mereka dapat melihat langsung kekayaan kawasan hutan mangrove Wonorejo yang mengandung biodiversitas flora dan fauna yang beragam. Ekowisata Mangrove Wonorejo menyediakan berbagai fasilitas untuk para pengunjung, termasuk wahana kapal, jembatan kayu, kolam pancing, jogging track, pendopo, kantin-kantin pusat kuliner, serta spot berfoto. Di acara ini, mahasiswa Mahidol University diajak untuk mencoba wahana kapal yang akan membawa mereka untuk menjelajahi keindahan ekosistem mangrove yang menakjubkan.

Kunjungan ke kawasan hutan mangrove Wonorejo mendukung pelestarian kehidupan darat yang mendukung SDGs Poin ke 15 yaitu Life on Land  dengan peran penting mangrove sebagai ekosistem pesisir yang memberikan habitat bagi flora dan fauna serta melindungi wilayah pesisir dari abrasi dan bencana alam. Selain itu, ekosistem mangrove juga mendukung SDGs Poin ke 14 yaitu Life Below Water dengan berbagai bentuk kehidupan laut, seperti pelestarian tempat hidup kepiting bakau dan ikan. Selanjutnya, hutan mangrove berfungsi sebagai penyerap karbon alami yang mendukung SDGs Poin ke 13 yaitu Climate Action, dan Ekowisata Mangrove Wonorejo menunjukkan pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana dan ramah lingkungan untuk mendukung Sustainable Cities and Communities yang sejalan dengan Poin SDG ke 11.

source
https://unair.ac.id

By sintek