Kanker ialah salah satu ancaman penyakit yang mempunyai angka kematian paling tinggi. Bersumber pada informasi yang dikeluarkan oleh World Health Organization, kanker menimbulkan kematian dekat 788, 000 jiwa( kanker hepar) serta 1. 69 juta jiwa( kanker paru- paru). Apoptosis diketahui selaku program kematian sel yang terkoordinasi dengan baik oleh sel. Proses apoptosis juga dibagi jadi 2 ialah via“ jalan dalam” serta“ jalan luar”. Pemanfaatan jalan luar oleh sel meliputi reseptor kematian yang terletak pada membrane sel serta sistem imun. Sedangkan itu, jalan dalam lebih kepada pemanfaatan jalan mitokondria didalam sel. Proses apoptosis lewat jalan dalam diakibatkan oleh lepasnya sitokrom C serta Bax lewat permeabilitas membran dari mitokondria. Tidak hanya itu, protein yang lain semacam Apaf- 1 serta caspase 9 pula dikeluarkan dari dalam mitokondria sel. Koodinasi dianatra sel- sel imun terjalin pada proses apoptosis melalui jalan luar. Innate immune cells semacam alami killer cell( sel NK) serta makrofag dan sel- sel imun adaptif semacam sel B serta sel T hadapi aktivasi kala distimulasi oleh IFN-γ serta TNF-α. Sitokin semacam IFN-γ berfungsi berarti selaku imunitas khusus serta imunitas non- spesifik. Tidak hanya itu, IFN-γ pula diucap interferon jenis II serta dibuat oleh sel Th1 serta sel NK. Interferon inilah yang bertugas selaku aktivator utama makrofag. Sedangkan itu, TNF-α ialah sitokin yang utamanya dibuat oleh makrofag, sel T limfosit, serta sel NK. Kedudukan yang diberikan oleh TNF-α merupakan menewaskan sel kanker, meregulasi migrasi sel, aktivasi neutrophil, serta makrofag sehingga kedudukan TNF-α tersebut sangat berarti sepanjang proses inflammasi.

Indonesia mempunyai banyak berbagai tipe tumbuhan yang dimanfaatkan buat keperluan kedokteran yang mana salah satunya merupakan okra. Tumbuhan okra memiliki banyak polisakarida, vit C serta metabolit sekunder semacam flavonoid serta saponin. Umumnya okra bisa disantap selaku santapan tiap hari. Flavonoid dari terdiri atas cathecin serta quercetin yang berfungsi selaku penyumbang antioksidan besar terhadap radikal leluasa. Tidak hanya itu, isi tannin dari okra bisa dimanfaatkan selaku antibakteri. Pemberian polisakarida okra dikenal bisa tingkatkan berat limpa serta proliferasi sel B. Perihal tersebut disebabkan keahlian polisakarida okra buat mengaktifkan NF-κB dari sel wajar. Aktivasi NF-κB ini bisa tingkatkan transkripsi gen yang terpaut dengan penciptaan sitokin yang diperlukan buat aktivasi sel- sel imun, baik sel imun innate serta adaptive.

Riset dengan polisakarida okra menampilkan keahlian polisakarida dalam mengaktivasi NF-κB buat hadapi transkripsi serta memproduksi sitokin semacam TNF-α serta IFN-γ di dalam badan. Riset ynag dicoba oleh Hayaza et angkatan laut(AL).( 2022) menampilkan polisakarida okra bisa berfungsi selaku immunostimulan dari sitokin TNF-α dengan jumlah penciptaan menggapai 2 kali lipat dari kondisi wajar. Kenaikan ini menampilkan terdapatnya kemampuan mengkonsumsi okra buat penyembuhan kanker. Tetapi, induksi polisakarida okra tidak menampilkan kenaikan signifikan terhadap kandungan IFN-γ. Tidak hanya itu, pemberian polisakarida pula tidak mempengaruhi terhadap persentase apoptosis. Pemberian polisakarida okra teruji sanggup tingkatkan penciptaan sitokin TNF-α yang berfungsi buat kenaikan inflamasi sepanjang penyembuhan kanker. Riset ini menampilkan isi polisakarida pada ekstrak agresif okra bisa jadi pengobatan penyembuhan terhadap penderita kanker pada waktu depan. 

By sintek